Rabu, 21 Maret 2012

Teknik, Etika, dan Jenis Pemanjatan

Teknik pemanjatan 
Dilihat dari bentuk tebing :
  1. Chimney, suatu teknik pemanjatan dengan menggunakan bentuk tebing batu yang mempunyai celah vertical yang besar dan luas yang mana dalam menggunakan teknik ini si pemanjat harus menyelipkan badan kedalam celah, lalu dengan tekanan/dorongan kaki pada bagian dinding depan. Pada saat bersamaan tubuh bersandar dan menempel didinding. Gabungan tekanan kesamping dan keatas maka gerakan naik dapat dilakukan oleh pemanjat.
Sesuai dengan besar kecil dari celah pada tebing, cimney dapat dibedakan menjadi 3 yaitu stemming dengan celah yang sedang dan sempit dan bridging dengan celah yang sangat lebar, cara kerja teknik ini dengan menggunakan kedua kaki yang melebar dan saling menekan.
  1. Corner crack (dihedral), teknik dan pergerakan teknik ini hampir sama dengan chimney bridging namun yang membedakan adalah bentuk dari tebing yang menyudut. Cara kerjanya sama yaitu pada kaki menekan, mendorong keatas dan melebar. Pada keadaan tertentu disamping tangan berfungsi sebagai tarikan, keseimbangan juga sebagai dorongan kebawah.
  2. Mantling/mantleshelfing, merupakan teknik memanjat yang khusus. Menggunakan tangan untuk menekan pinggiran tebing atau pegangan yang luas agar badan terangkat keatas. Gerakan diawali dengan tarikan tangan yang kuat dan dengan gerakan yang cepat siku digerakan keatas sehingga sejajar dengan bahu dan mendorong keatas sampai badan  terangkat keatas.
  3. Laybacking, teknik pemanjatan dengan posisi tangan menarik menyamping dan gerakan/tenaganya berlawanan dengan kaki yang mendorong. Teknik ini banyak dipakai pada situasi tertentu, misalnya pada pemanjatan menyamping (traverse), rekahan vertical (crack).
  4. Scrambling, pemanjatan dengan medan tebing yang mempunyai kemiringan agak landai.

Etika pemanjatan
  1. Pemanjat harus menghormati adat istiadat dari warga sekitar tebing.
  2. Berdoa dan melakukan ritual agama sebelum melaksanakan pemanjatan.
  3. Mempersiapkan mental dan fisik.
  4. Melaksanakan prosedur pemanjatan yang baik.
  5. Memelihara lokasi tebing, baik dalam hal kebersihan keindahan dan kealamian tebing.

Jenis pemanjatan
  1. Bouldering, pemanjatan tanpa menggunakan tali pengaman karena medan yang dipanjat yang relative rendah (dengan arah menyamping). Tujuan utama dari pemanjatan ini untuk menyelesaikan jalur/route yang sulit. Pemanjat hanya menggunakan sepatu panjat dan chalk. Bentuk pengamanannya yaitu melompat seaman mungkin kebawah dan dijaga oleh partner.
  2. Buildering, pemanjatan pada media gedung, towers, monument dsb.
  3. Freeclimbing, pemanjatan tebing dengan memanfaatkan cacat batuan pada tebing dalam memasang dan menggunakan pengamanan alami serta tali. Pengaman yang dipakai adalah pengaman berjalan dan pengaman ini tidak digunakan untuk membantu pemanjatan dan menambah ketinggian.
  4. Free solo, pemanjatan bebas (free climbing) yang dilakukan tanpa menggunakan tali pengaman, apabila jatuh akan berakibat fatal yaitu kematian.
  5. Sport climbing,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar